Panduan Migrasi DNS: Mengganti IP dan Nameserver, Kapan Harus Dilakukan?

·

Panduan Migrasi DNS
Panduan Migrasi DNS

Migrasi DNS – Kali ini kita bakal bahas tuntas tentang apa saja yang perlu dilakukan ketika kita memindahkan hosting, khususnya mengenai pergantian IP dan nameserver. Saya akan menjelaskan langkah demi langkah dengan gaya yang santai namun informatif, jadi simak terus ya!

1. Mengganti IP di Record DNS

Saat kamu pindah ke hosting baru, salah satu langkah pertama adalah memastikan semua record DNS tipe A mengarah ke IP server baru. Misalnya, jika sebelumnya domain utama kamu, misalnya myexampledomain.com, diarahkan ke IP lama 192.0.2.10, dan kini hosting baru kamu menggunakan IP 192.0.2.50, maka perlu dilakukan penggantian ke IP baru pada semua record A yang mengacu ke IP lama.

Langkah-langkahnya:

Identifikasi record-record yang perlu diubah.

Contohnya, selain myexampledomain.com, subdomain seperti:

  • ftp.myexampledomain.com
  • webdisk.myexampledomain.com
  • whm.myexampledomain.com
  • webmail.myexampledomain.com

cpanel.myexampledomain.com
Semua record tersebut harus di-update.

Proses Penggantian:

  1. Masuk ke cPanel atau panel DNS manajemen kamu.
  2. Cari dan klik tombol Edit pada masing-masing record yang masih menggunakan IP lama 192.0.2.10.
  3. Ganti IP tersebut dengan IP baru 192.0.2.50.
  4. Simpan perubahan dan tunggu waktu propagasi (biasanya 1-24 jam).

Perhatian Khusus pada SPF Record:

Jika kamu memiliki TXT record untuk SPF yang memuat IP lama, seperti ini:

v=spf1 +a +mx +ip4:192.0.2.10 ~all

pastikan juga mengubah IP di bagian tersebut agar validitas pengiriman email tetap terjaga.

Subdomain dan Pengaturan Khusus

Seringkali, selain domain utama, terdapat subdomain tambahan yang juga harus dipindahkan ke hosting baru. Misalnya, kamu memiliki subdomain khusus seperti:

  • shop.myexampledomain.com
  • blog.myexampledomain.com

Jika subdomain ini ikut dipindah ke hosting baru, maka kamu juga harus mengubah record A-nya dari IP lama ke IP baru. Namun, jika kamu memutuskan untuk mempertahankan subdomain tersebut di server lama, maka biarkan saja IP-nya seperti semula.

NoNama RecordJenisIP LamaIP BaruPerlu Diganti?Keterangan
1myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50Domain utama
2www.myexampledomain.comCNAMEmyexampledomain.comTetap, karena sudah CNAME
3ftp.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50Ikut pindah hosting
4webdisk.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50Ikut pindah hosting
5cpanel.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50Untuk akses cPanel
6webmail.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50Untuk akses webmail
7shop.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50✅ / ❌Ganti jika ikut pindah hosting
8blog.myexampledomain.comA192.0.2.10192.0.2.50✅ / ❌Ganti jika ikut pindah hosting
9myexampledomain.com (SPF TXT Record)TXTmengandung ip4:192.0.2.10ip4:192.0.2.50Ganti IP di dalam nilai SPF

Kapan Harus Mengganti Nameserver?

Pertanyaan yang sering muncul adalah: selain mengganti IP, apakah nameserver juga perlu diganti?

Situasi yang Memerlukan Pergantian Nameserver:

Memindahkan Pengelolaan DNS:

Jika hosting baru kamu menyediakan layanan DNS dan menyarankan untuk menggunakan nameserver mereka, maka kamu perlu mengubah nameserver domain kamu. Misalnya, jika sebelumnya nameserver-nya adalah ns1.lamadns.com dan ns2.lamadns.com, dan hosting baru kamu memberi nameserver seperti ns1.hostbaru.com dan ns2.hostbaru.com, maka lakukan pergantian tersebut melalui panel pengaturan domain di registrar.

Situasi yang Tidak Perlu Pergantian Nameserver:

Menggunakan Layanan DNS Pihak Ketiga:

Jika kamu sudah menggunakan layanan DNS dari pihak ketiga (misalnya Cloudflare atau layanan dari registrar) dan kamu masih bisa mengatur record A, maka cukup dengan mengubah IP-nya saja. Tidak perlu mengganti nameserver, karena pengelolaan DNSnya tetap berjalan melalui pihak yang sama.

Cara Mengecek Nameserver

Masuk ke panel pengaturan domain di tempat kamu mendaftarkan domain (seperti Niagahoster, Rumahweb, Domainesia, dsb) dan periksa bagian Nameserver. Jika masih menunjukkan nameserver lama, dan kamu telah memutuskan untuk mengelola DNS melalui hosting baru, baru lakukan update sesuai instruksi dari penyedia hosting baru.

Kesimpulan

Proses migrasi ke hosting baru memang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam:

Mengganti IP di semua record A: Pastikan domain utama dan subdomain mengarah ke IP baru (misalnya dari 192.0.2.10 ke 192.0.2.50).

Mengganti Nameserver: Hanya perlu jika kamu juga ingin memindahkan pengelolaan DNS ke penyedia hosting baru. Jika tidak, cukup update IP-nya saja.

Dengan mengikuti panduan di atas, kamu akan membantu memastikan bahwa semua layanan, mulai dari website, email, hingga akses panel kontrol, berfungsi dengan baik di server baru tanpa gangguan.

Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat membantu proses migrasi DNS kamu jadi lebih lancar. Jika ada pertanyaan atau butuh bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui komentar atau langsung chat. Selamat mencoba dan sukses dengan hosting barunya!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *